Tangan
itu terasa sangat kasar. Teramat sangat kasar. Entah berapa kali aku telah
memegang tangan itu. Tapi hari ini, tangan itu terasa semakin kasar. Tangan itu
tak seberapa kasar dibanding dengan keadaanya saat ini. Di saat usia nan
semakin sepuh, ia masih terus bekerja sebagai pencari barang – barang bekas
yang dapat ia ambil di sekitar kampus ku. Di saat umur semakin tak terhingga,
ia masih mencari uang hanya untuk sesuap nasi. Dan sampai saat ini, tak ada
seorang pun tau siapa dia sebenarnya, siapa keluarganya, dan dari mana asalnya.
Dan yang aku ketahui selama ini hanya beberapa bait tentang kehidupannya. Ia
seorang pejuang tangguh yang masih bertahan hingga saat ini. Ia tetap mencoba
mempertahankan kehidupannya di tengah persaingan global yang nyaris merenggut
seluruh hidupnya. Ia, entah sejak kapan ada di bawah kolong jembatan dekat
kampus ku. Ia begitu dating dengan tiba – tiba. Aku baru menyadari kehadirannya
saat ku lihat ada orang baru sedang mengais sisa – sisa makanan di tong sampah
sekeliling kampus ku. Sungguh tragis. Ia hanya hidup sebatang kara tanpa ada
sanak family yang menemani di sisa – sisa akhir hidupnya. Dan ia di paksa untuk
terus berjuang demi mempertahankan kehidupan. Dimana seharusnya ia menjadi
seorang yang bahagia di masa tua nya. Orang yang tinggal menikmati hidup, bukan
sebagai pejuang. Seharusnya ia mempersiapkan kehidupannya kelak setelah ini.
Tapi disini, di negeri kita ini, masih ada dia – dia yang lain yang bahkan
kehidupannya jauh lebih tidak bahagia dari pada dia. Dia, sosok tua renta yang
mampu terus tersenyum walau dunia sudah tak adil padanya. Dia sosok orang tua
yang masih dapat berdiri tegak untuk menunaikan ibadah kepada Nya walau semakin
hari punggung itu semakin bungkuk dan tangan itu semakin kasar. Dan dari dia
aku belajar banyak hal. Belajar bagaimana untuk mempersiapkan masa depan dan
hari esok. Belajar untuk terus tetap istiqomah di jalan Nya. Belajar untuk
menghargai arti hidup. Belajar bahwa kita harus menang, akan menang, dan pasti menang
di hari – hari kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar