Minggu, 22 Januari 2012

Tangan

Tangan itu terasa sangat kasar. Teramat sangat kasar. Entah berapa kali aku telah memegang tangan itu. Tapi hari ini, tangan itu terasa semakin kasar. Tangan itu tak seberapa kasar dibanding dengan keadaanya saat ini. Di saat usia nan semakin sepuh, ia masih terus bekerja sebagai pencari barang – barang bekas yang dapat ia ambil di sekitar kampus ku. Di saat umur semakin tak terhingga, ia masih mencari uang hanya untuk sesuap nasi. Dan sampai saat ini, tak ada seorang pun tau siapa dia sebenarnya, siapa keluarganya, dan dari mana asalnya. Dan yang aku ketahui selama ini hanya beberapa bait tentang kehidupannya. Ia seorang pejuang tangguh yang masih bertahan hingga saat ini. Ia tetap mencoba mempertahankan kehidupannya di tengah persaingan global yang nyaris merenggut seluruh hidupnya. Ia, entah sejak kapan ada di bawah kolong jembatan dekat kampus ku. Ia begitu dating dengan tiba – tiba. Aku baru menyadari kehadirannya saat ku lihat ada orang baru sedang mengais sisa – sisa makanan di tong sampah sekeliling kampus ku. Sungguh tragis. Ia hanya hidup sebatang kara tanpa ada sanak family yang menemani di sisa – sisa akhir hidupnya. Dan ia di paksa untuk terus berjuang demi mempertahankan kehidupan. Dimana seharusnya ia menjadi seorang yang bahagia di masa tua nya. Orang yang tinggal menikmati hidup, bukan sebagai pejuang. Seharusnya ia mempersiapkan kehidupannya kelak setelah ini. Tapi disini, di negeri kita ini, masih ada dia – dia yang lain yang bahkan kehidupannya jauh lebih tidak bahagia dari pada dia. Dia, sosok tua renta yang mampu terus tersenyum walau dunia sudah tak adil padanya. Dia sosok orang tua yang masih dapat berdiri tegak untuk menunaikan ibadah kepada Nya walau semakin hari punggung itu semakin bungkuk dan tangan itu semakin kasar. Dan dari dia aku belajar banyak hal. Belajar bagaimana untuk mempersiapkan masa depan dan hari esok. Belajar untuk terus tetap istiqomah di jalan Nya. Belajar untuk menghargai arti hidup. Belajar bahwa kita harus menang, akan menang, dan pasti menang di hari – hari kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar