Kamis, 02 Februari 2012

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita


Ruang Lingkup

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita



Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi






STIKes






Disusun oleh :
Eka Puspita Wulandari
NPM.0200090019




SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN  RESPATI TASIKMALAYA
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Masalah reproduksi selalu menarik perhatian untuk dibicarakan oleh karena menyangkut tata nilai kehidupan manusia yang lebih tinggi. Perkembangan sistem reproduksi manusia berbeda dengan binatang dan bersifat kompleks. Jika pada binatang seks hanya untuk kepentingan mempertahankan generasi atau keturunan dan dilakukan pada musim tertentu dan berdasarkan dorongan insting. Pada manusia seksual berkaitan dengan biologis, fisiologis, psikologis, sosial dan norma yang berlaku. Oleh karena itu dalam hubungan seks bukan hanya alat kelamin dan daerah erogen (mudah terangsang) yang ikut berperan tetapi juga psikologi dan emosi. Hubungan seksual yang dianggap normal adalah hubungan heteroseksual dikaitkan dengan norma, agama, kebudayaan, dan pengetahuan manusia yang harmonis dan dengan rasa cinta.
Pernah bertanya – tanya bagaimana alam semesta memungkinkan keberadaan seseorang yang menjengkelkan sebagai adik kecil? The answer lies in reproduction. Jawabannya terletak pada reproduksi. If people — like your parents (ew!) — didn't reproduce, families would die out and the human race would cease to exist. Jika orang – orang seperti orang tua kita tidak mereproduksi, keluarga akan mati keluar dan ras manusia akan punah.
All living thinSemua makhluk hidup bereproduksi. Reproduction — the process by which organisms make more organisms like themselves — is one of the things that set living things apart from nonliving matter. Reproduksi – proses di mana organisme menghasilkan lebih banyak organisme seperti mereka adalah salah satu hal yang membuat makhluk hidup terpisah dari materi tak hidup. But even though the reproductive system is essential to keeping a species alive, unlike other body systems it's not essential to keeping an individual alive. Tapi meskipun sistem reproduksi sangat penting untuk menjaga suatu spesies hidup, tidak seperti sistem tubuh yang lain itu tidak penting untuk menjaga hidup individu.
In the human reproductive process, two kinds of sex cells , or gametes (pronounced: gah -meeDalam proses reproduksi manusia, dua jenis sel kelamin atau gamet yang terlibat. The male gamete, or sperm , and the female gamete, the egg or ovum , meet in the female's reproductive system to create a new individual. Gamet laki – laki, atau sperma, dan gamet betina, telur atau ovum, bertemu di sistem reproduksi betina untuk menciptakan individu baru. Both the male and female reproductive systems are essential for reproduction. Baik laki – laki dan perempuan sistem reproduksi sangat penting untuk reproduksi.
Humans, like other organisms, pass certain characteristics of themselves to the next generation through their genes , the special carriers of human traManusia, seperti organisme lain, lulus karakteristik tertentu dari diri mereka kepada generasi berikutnya melalui gen, pembawa khusus sifat manusia. The genes parents pass along to their children are what make children similar to others in their family, but they are also what make each child unique. Gen orangtua berikan kepada anak-anak mereka yang membuat anak-anak sama dengan orang lain dalam keluarga mereka, tetapi mereka juga yang membuat setiap anak unik. These genes come from the father's sperm and the mother's egg, which are produced by the male and female reproductive systems. Gen ini berasal dari sperma ayah dan ibu telur, yang diproduksi oleh laki-laki dan perempuan sistem reproduksi.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria?
2.      Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?
3.      Bagaimana anatomi sistem reproduksi wanita?
4.      Bagaimana fisiologi sistem reproduksi wanita?

1.3. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan umum untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.    Anatomi sistem reproduksi pria.
2.    Fisiologi sistem reproduksi pria.
3.    Anatomi sistem reproduksi wanita.
4.    Fisiologi sistem reproduksi wanita.

1.4. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun  secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep teknik akupuntur bagi ibu hamil dan bersalin. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.4.1. Penulis
Sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya mengenai anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita.
1.4.2. Pembaca
Sebagai media informasi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita baik secara teoritis maupun secara praktis.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pembahasan
2.1.1. Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi laki – laki atau sistem genital laki – laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari reproduksi manusia. Dalam kasus pria, organ – organ seks ini terletak diluar badan laki – laki, disekitar wilayah panggul.
Organ utama seks laki – laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma yang sebagai bagian dari hubungan seksual membuahi sebuah sel telur dalam tubuh wanita dan ovum yang telah dibuahi (zigot) secara bertahap berkembang menjadi janin yang kemudian lahir sebagai anak.
Luar anatomi reproduksi laki-laki mencakup:
1.    Scrotum & Testicles Skrotum & bol
The scrotum is a thin sac of skin that encases your testicles. Skrotum merupakan kantung tipis kulit yang menyelubungi testikel Anda. A muscle called the cremaster muscle causes your scrotum to retract and pull in closer to your body if you become frightened, cold or sexually aroused. Otot otot disebut cremaster menyebabkan skrotum untuk menarik kembali dan menarik lebih dekat ke tubuh Anda jika Anda menjadi takut, dingin atau terangsang seksual. The testicles are oval in shape and produce the male sex hormone testosterone. Testis yang berbentuk oval dan menghasilkan hormon seks laki-laki testosteron. One testicle is often larger and hangs lower than the other. Satu testis sering kali lebih besar dan menggantung lebih rendah dari yang lain. The testicles produce sperm, and to effectively do so, the temperature of your scrotum is a few degrees lower than your overall body temperature (approximately 37ºC). Testis memproduksi sperma, dan untuk secara efektif melakukannya, suhu skrotum Anda adalah beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh Anda secara keseluruhan (kira-kira 37 º C).
Jika sperma terjadi kontak dengan vulva wanita atau vagina, mungkin perjalanan ke saluran vagina, melalui leher rahim dan rahim ke saluran tuba, di tempat yang dapat membuahi ovum jika wanita berovulasi.
2.    Penis Penis
The penis is comprised of soft spongy tissue.Penis terdiri dari jaringan spons yang lembut. The penis fills up with blood and stiffens during sexual arousal, resulting in an erection. Penis terisi dengan darah dan menegang selama gairah seksual, sehingga menghasilkan ereksi. During this state anal or vaginal sex can occur. Selama negara ini seks anal atau vaginal dapat terjadi. If stimulated enough, a man can have an orgasm and ejaculate semen out of the penis. Jika cukup merangsang, seorang pria dapat mengalami orgasme dan ejakulasi air mani keluar dari penis.
Meskipun istilah umum "kesalahan yg bodoh" untuk menggambarkan seorang pria ereksi, ada, pada kenyataannya, tidak ada tulang, otot atau tulang rawan di penis. Most of the time a man's penis is in a flaccid or soft state. Sebagian besar waktu penis laki-laki berada dalam keadaan lembek atau lembut. The size of a penis when it is flaccid bears no resemblance to its erect size. Yang ukuran penis saat lembek tidak memiliki kemiripan kepada ukuran ereksi. Tidak penis adalah sama, masing-masing memiliki bentuk yang unik, ukuran dan warna.
3.    Semen Semen
When a man ejaculates, the fluid is called semen. Ketika seorang pria ejakulasi, cairan disebut air mani. Semen is comprised of prostate fluid, seminal fluid, fluid from the Cowper's glands and sperm. Mani terdiri dari cairan prostat, air mani, cairan dari kelenjar Cowper dan sperma. Each ejaculation is comprised of approximately 70% seminal fluid and the remaining 30% comes from prostate fluid, sperm and fluid from the Cowper's glands. Tiap ejakulasi terdiri dari sekitar 70% air mani dan sisanya 30% berasal dari cairan prostat, sperma dan cairan dari kelenjar Cowper. Sperm accounts for about 1% of semen. Sperma menyumbang sekitar 1% dari air mani.
4.    Urethral Opening Uretra Pembukaan
The urethral opening is the opening of the urethra, which is connected to the bladder. Pembukaan yang uretra adalah pembukaan uretra, yang dihubungkan ke kandung kemih. This opening is where urine (pee) passes through as well where semen passes through when a man ejaculates. Pembukaan ini adalah dimana air seni (kencing) melewati juga melewati tempat air mani ketika seorang pria berejakulasi.
5.    Foreskin Kulup
Foreskin is a piece of skin that covers the end of a penis. Kulup adalah bagian dari kulit yang menutupi ujung penis. It protects the tip of the penis, which is the most sensitive part of the male anatomy. Melindungi ujung penis, yang merupakan bagian paling sensitif dari anatomi laki-laki. Sometimes the foreskin on a male is removed, called circumcision. Kadang-kadang kulup pada laki-laki dihapus, disebut sunat. Circumcision is often performed when a male is still a baby. Khitan sering dilakukan ketika seorang laki-laki masih bayi. If you are not circumcised it is important to make sure that you pull the foreskin back and clean underneath it when you bathe or shower. Jika Anda tidak disunat itu adalah penting untuk memastikan bahwa Anda menarik kulup ke belakang dan di bawahnya bersih ketika Anda mandi atau shower.
6.    Anus Anus
The anus is the entrance to the rectum, which is connected to your bowels. Anus adalah pintu masuk ke rektum, yang terhubung ke perut Anda. Feces are released through the anus. Tinja dilepaskan melalui anus.
The internal male reproductive anatomy includes: vas deferens, prostate gland, seminal vesicles, Cowper's glands and urethra:Internal anatomi reproduksi laki-laki mencakup:
1.     Vas deferens
The vas deferens is the long thin tube that sperm travels through during ejaculation. Vas deferens adalah tabung tipis panjang bahwa sperma bergerak melalui selama ejakulasi. When a man decides that he does not want to be the father of any (more) children, a vasectomy can be performed, which is a procedure that involved severs both the right and left vas deferens. Ketika seorang pria memutuskan bahwa dia tidak ingin menjadi ayah dari setiap (lebih) anak-anak, vasektomi dapat dilakukan, yang merupakan prosedur yang melibatkan severs baik kanan dan kiri vas deferens.
2.    Prostate Gland Prostate Gland
The prostate gland is about the size of a chestnut. Kelenjar prostat adalah tentang ukuran berwarna cokelat kemerahan. It secretes prostate fluid when a man is about to ejaculate. Mengeluarkan cairan prostat itu ketika seorang pria adalah tentang ejakulasi. The fluid offers nutrition to the sperm and prolongs their lifespan. Fluida menawarkan nutrisi ke sperma dan memperpanjang umur mereka. Young men should begin having regular prostate exams to check for prostate cancer, prostatitis, and any other possible complications. Laki-laki muda harus mulai memiliki ujian prostat secara teratur untuk memeriksa kanker prostat, prostatitis, dan kemungkinan komplikasi lain.
3.    Seminal Vesicles Vesikula seminalis
The two seminal vesicles are small glands that produce fructose, which is a sugary substance. Kedua vesikula seminalis adalah kelenjar kecil yang memproduksi fruktosa, yang merupakan zat manis. This fluid is termed seminal fluid and it comprises 70% of the composition of semen, which nourishes the sperm. Cairan ini disebut air mani dan itu terdiri dari 70% dari komposisi air mani, yang memelihara sperma.
4.    Cowper's Glands Kelenjar Cowper's
The Cowper's glands produce a small amount of fluid when a man is sexually aroused. Yang Cowper Kelenjar memproduksi sejumlah kecil cairan ketika seorang pria terangsang secara seksual. This fluid helps neutralize the acidic climate of the urethra, so that the sperm can live longer once the man has ejaculated. Cairan ini membantu menetralisir asam iklim uretra, sehingga sperma dapat hidup lebih lama setelah pria berejakulasi. The fluid is known as pre-ejaculate or pre-cum and may contain traces of sperm. Fluida dikenal sebagai pra-ejakulasi atau pra-cum dan mungkin berisi sisa-sisa sperma.
5.    Urethra Uretra
The urethra is part of a long tube that begins with the vas deferens. Uretra adalah bagian dari tabung panjang yang diawali dengan vas deferens. The urethra is the tube that carries urine (pee) and semen to the urethral opening to be released. Uretra adalah tabung yang membawa air seni (kencing) dan air mani ke uretra pembukaan akan dibebaskan. The urethra connects to the bladder where urine is stored. Menghubungkan uretra ke kandung kemih dimana urin disimpan. It is not possible for a man to urinate and ejaculate at the same time. Tidaklah mungkin bagi seorang pria untuk buang air kecil dan ejakulasi pada saat yang sama.
6.    Rectum Dubur
The rectum connects the bowels and the anus, and is also where the prostate is examined. Menghubungkan rektum usus dan anus, dan juga di mana prostat diperiksa.
2.22342rhjufjdbfcdbbcdsvsfbbbbbbjsx2.1.2. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1.    Struktur211111
Testis adalah genitalia pria yang terletak di skrotum, ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15 – 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Di luar tunika albuginea terdapat tunika vagainalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis serta tunika dortos.
Secara histologis, testis terdiri atas ± 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas tubuli seminiferi. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogonia dan sel sertoli. Sedang di antara tubuli seminferi terdapat sel-sel leydig. Sel-sel spermatogonium pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa. Sel-sel sertoli berfungsi memberi makan pada bakal sperma, sedangkan sel-sel kydig atau disebut sel-sel interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan hormon testosteron.
Sel-sel spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami pematangan/maturasi diepididimis.
Epididimis adalah organ yang berbentuk seperti sosis terdiri atas kaput, korpus dan kaudo epididimis korpus epididimis dihubungkan dengan testis melalui duktuli eferentes. Vaskularisasi epididimis berasal dari arteri testikularis dan arteri deferensialis. Di sebelah kaudal epididimis berhubungan dengan vasa deferens.
Vas Deferens adalah organ berbentuk tabung kecil dan panjangnya 30 – 35 cm, dan berakhir pada duktus ejakulatorius di uretra posterior. Dalam perjalanannya menuju duktus ejakularius, duktus deferens dibagi dalam beberapa bagian, yaitu pars tunika vaginalis, pars skrotalis, pars inguinlais, pars palvileum dan pars ampularis.
Setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Vesikula seminalis serta cairan prostat membentuk cairan semen atau manis.
Vesikula seminalis terletak di dasar buli-buli dan di sebelah kranial dari kelenjar prostat panjangnya kurang lebih 6 cm berbentuk sakula-sakula. Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan bagian dari semen. Cairan ini diantaranya adalah fruktosa, berfungsi dalam memberi nutrisi pada sperma. Bersama-sama dengan vas deferens, vesikula seminalis bermuara di dalam duktus ejakularius.
Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di bawah kandung kencing, di atas diafragma urogenitale dan meliputi bagian pertama uretra. Terdiri atas 2 lobus lateral dan 1 lobus medial. Salurannya dilapisi oleh epitel torak dan bermuara pada uretra pars prostatika.
2.     GametogenesGametogenesisis dan Ejakulasi
Testis mendapatkan darah dari berbagai cabang arteri yaitu arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta, arteri deferensialis cadang dari arteri epigastika.
Sawar darah. Testis taut kedap (tight junction) antara sel sertoli berdekatan lamina basalis membentuk sawar darah testis yang mencegah protein dan molekul besar lain berjalan dari jaringan interstisial dan bagian lumen tubulus (ruangan basal) ke daerah dekat lumen tubulus (ruangan adluminal) dan lumen.
Spermatogenesis (sel benih primitif dekat lamina basalis tubulus seminiferi) matang ke spermatosit primer. Proses ini dimulai selama adolesen. Spermatosit primer mengalami pembelahan miosis yang mengurangi spermatosit sekunder dan kemudian ke spermatoid yang mengandung jumlah haploid 73 kromosom.
Efek suhu. Spermatogenesis memerlukan suhu yang jauh lebih rendah dibandingkan interior badan. Testis normalnya dipertahankan pada suhu sekitar 32 °C.
Semen. Cairan yang diejakulasikan pada waktu orgasme (semen) mengandung sperma serta sekresi vesikulo seminalis, prostat, glandula cowper dan mungkin glandula urethra. Volume rata-rata per ejakulasi 2,5 – 3,5 ml setelah beberapa hari pantang. Walau ia hanya mengambil 1 sperma untuk memfertilisasi ovum, namun normalnya sekitar 100 juta sperma per mililiter semen.
Ejakulasi merupakan refleks spinalis 2 bagian yang melibatkan emisi (gerakan semen ke dalam urethra) dan ejakulasi yang sebenarnya dorongan semen keluar urethra pada waktu orgasme.
Ereksi dimulai dari penglihatan atau dari bau yang dapat menyebabkan dilatasi arteriola penis akibat rangsangan dari hipotalamus yang menyebabkan jaringan eriktil penis terisi dengan darah, maka vena tertekan, yang menyumbat aliran keluar dan menambah turgor organ ini. Pusat terpadu di dalam pars lumbalis medula spinalis diaktivasi oleh impuls dalam aferen dari genetalia dan traktus desendens yang memperantarai ereksi dalam respon terhadap rangsangan psikis erotik. Serabut parasimpatis eferen terletak dalam nervus splanchnicus pelvis (nervi erigentes). Serabut yang mungkin mengandung asetikolin dan VIP sebagai konstransmiter, serta pelepasan keduanya menimbulkan vasodilatasi dalam kasus apapun, suntikan VIP lokal menimbulkan ereksi. Impuls vasokontriktor ke arteriola mengakhiri ereksi.
3.    Fungsi Endokrin Testis
Kimiawi dan biosintesis testosteron (hormon utama testis) merupakan steorid C19 dengan suatu gugusan – OH pada posisi 17, ia disintesis dari kolesterol dlam sel lydig.
Sekresi, kecepatan sekresi testosteron 4 – 9 mg/hari (13,9 – 31,2 n mol/hari) dalam pria dewasa normal. Sejumlah kecil testosteron yang disekresi dalam wanita, mungkin dari ovarium, tetapi mungkin dari adrenalis juga.
Transpor dan metabolisme, sembilan puluh persen testosteron dlam plasma terikat ke protein, 40% diikat ke b-globulin yang dinamakan globulin pengikat steroid gonad (GBG : Gonad Steroid – dinding globulin) atau globulin pengikat steroid seks, 40 % ke albumin dan 17% ke protein lain.
Kerja, disamping kerjanya selama perkembangan testosteron dan androgen lain menimbulkan efek umpan balik inhibisi atas sekresi LH hypothesis. Perkembangan dan pemeliharaan sifat seks sekunder pria serta menimbulkan efek peningkatan pertumbuhan, anabolik protein yang penting.
Sifat seks sekunder, perubahan luas dalam distribusi rambut, konfigurasi tubuh dan ukuran genitalia yang berkembang pada anak laki-laki pada pubertas tidak hanya prostat dan vesicula seminalis membesar tetapi vesicula seminalis mulai mensekresi fruktosa.
Efek anabolik androgen meningkatkan sintesis dan menurunkan pemecahan protein, yang menyebabkan peningkatan dalam kecepatan pertumbuhan.
Mekanisme kerja seperti steroid lain testosteron terikat ke reseptor intra sel dan kemudian kompleks reseptor, steroid terikat ke DNA di dalam hati, yang memfasilitasi transkripsi berbagai gen.
Produksi estrogen testis 70 % estradiol dalam plasma prima dewasa dibentuk oleh aromatisasi testosteron dan androstinedion yang bersirkulasi.
4.    Kendali Fungsi Testis
FSH bersifat tropik bagi sel sertoli serta FSH dan androgen mempertahankan fungsi gametogenik testis. FSH juga merangsang sekresi protein pengikat androgen dan inhibin.
Inhibin, Testosteron mengurangi LH plasma, tetapi kecuali dalam dosis besar, ia tidak berefek atas FSH plasma.
Umpan balik steroid, hipotesis kerja saat ini tentang cara fungsi testis diregulasi dipertahankan, kastrasi diikuti oleh peningkatan dalam isi hypophysis serta sekresi FSH dan LH, serta lesi hypothalamus mencegah peningkatan ini. Testosteron menghambat sekresi LH dengan bekerja langsung atas lobus anterior hypophysis dan menghambat sekresi LHRH dari hypothalamus.
5.    Kelainan Fungsi Testis
a.    Kriptokidisme
Testis berkembang di dalam cavitas abdominalis dan normalnya bermigrasi ke scrotum selama perkembangan testis. Penurunan tetsis tak lengkap pada satu atau kedua sisi pada 10% neonatus pria dipengaruhi hormon testoteron, testis tetap di dalam cavitas abdominalis atau cavitas inguinalis, maksimal penurunan testis dalam satu tahun harus sudah lengkap.
b.    Hipogonadisme pria
Gambaran klinik hipogonadisme pria tergantung atas apakah defisiensi testis timbul sebelum atau sesudah pubertas dan apa fungsi gametogenik atau endokrin terancam. Kehilangan atau kegagalan pematangan fungsi gametogenik menyebabkan sterilitas. Jika fungsi endokrin hilang dalam dewasa, maka sifat seks sekunder beregresi lambat karena ia memerlukan sangat sedikit androgen untuk mempertahankannya setelah ia terbentuk. Pria di kastrasi dalam masa menderita kehilangan libido, walaupun kemampuan berhubungan seks menetap selama beberapa waktu, kadang-kadang ia menderita “hot Hashes” dan umumnya lebih iritabel, pasif dan tertekan dibanding pria dengan testis utuh.
c.    Tumor Pensekresi Androgen
Hiperfungsi testis tanpa pembentukan tumor bukan suatu kelainan yang dikenal. Tumor testis pensekresi androgen jarang ditemukan dan menyebabkan gejala yang dapat dideteksi hanya pada anak laki-laki pra pubertas, yang mengembangkan pseudopubertas prekoks.
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina) ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.
Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis. Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.
2.1.3. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita adalah representasi sekaligus bukti tentang kemahaperencanaan Allah. Jika hanya satu sistem diciptakan dan dapat berjalan, mungkin itu masih sebatas wajar. Tetapi jika beberapa sistem dengan fungsi dan struktur organ yang berbeda dapat bersinergi dan saling mengisi, itu baru hebat. Demikianlah sistem reproduksi, mulai dari sistem endokrinologi yang mengatur hormon, sistem persyarafan dan pengambilan keputusan (otak), indung telur, rahim, dan jalan lahir,semua bersatu bahu-membahu untuk mewujudkan niat yang satu.
Alat kandungan dibagi atas 2 bagian:
·  Alat kandungan luar (genitalia feminin externa)
·  Alat kandungan dalam (genitalia feminina interna)
ALAT KANDUNGAN LUAR
Alat kandungan luar dalam arti sempitadalah alat kandungan yang dapat diliahat dari luar bila wanita dala posisi litotomi. fungsi alat kandungan luar di khususkan untuk kopulasi (coitus).
1.    Mons Veneris ialah daerah yang menggunung di atas sympisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubes) apabila wanita berangkat dewasa. pada wanita rambut ini tumbuh membentuk sudut lengkung sedangkan pada pria membentuk sudut runcing keatas.
2.    Bibir besar kemaluan (labia Majora) berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong , yang pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
3.    Bibir kecil kemaluan (Labia minora) ialah bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. disini dijumpai frenulum klitoris, preputium, frenulum pudendi.
4.    Klentit (Klitoris) identik dengan penis pada pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. glans klitoris berisi jaringan yang dapat bereaksi, sifatnya amat sensitif karena mempunyai banyak serabuut saraf.
5.    Vulva adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai kebelakang dibatasi perineum.
6.    Vestibulum terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli, kanan dan kiri. disini dijumpai kelenjar vestibuli major (Kelenjar Bartholini) dan kelenjar vestibulum minor.
7.    Introitus vagina adalah pintu masuk ke vagina
8.    Selaput dara (Hymen) merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. biasanya berselubung membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata. himen akan robek pada saat koitus apalagi setelah bersalin. sisanya disebut kurungkula himen atau sisa himen.
9.    Lubang kemih (Orifisium uretra eksterna) adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris. di sekitar lubang kemih kanan dan kiri didapati lubang kelenjar Skene.
10.     Perineum terletak di antara vulva dan anus.


ALAT KANDUNG DALAM
1.    Liang senggama (vagina) adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran kemih dan liang dubur. dibagian ujung atasnya terletak mulut rahim. ukuran panjang dinding  depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat, disebut rugae. sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut Kolumna Rugarum. dinding vagina terdiri dari lapisan mukosa, lapisan oto, dan lapisan jaringan ikat. berbatasan dengan serviks membentuk ruang lengkung, antara forniks lateral kanan dan kiri, forniks anterior dan forniks posterior. suplai darah vagina di peroleh dari arteri uterina, arteri vesikalis inferior, antara hemoroidalis mediana, dan arteri pudendus interna.
Fungsi penting dari vagina ialah sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dari rahim, alat bersenggama, jalan lahir pada waktu bersalin (Partus).
2.    Rahim (Uterus) adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritonium sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim,  dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih dan dubur. rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian besar, yaitu :
a.    Badan Rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
b.    leher rahim ( serviks uteri) berbentuk silinder, dan
c.    rongga rahim (kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim.
Besarnya Rahim berbeda-beda,  bergantung pada usia dan pernah melahirkan anak atau beluum. ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm ; pada multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm. beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. korpus uteri yaitu bagian utama rahim, merupakan 2/3 dari rahim. pada kehamilan bagian ini berfungsi sebagai tempat utama bagi janin untuk hidup dan berkembang.
Serviks uteri terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars supra vaginal dan pars vaginal. pars vaginal disebut porsio, terdiri dari bibir depan dan bibir belakang porsio. saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna dan orifisium uteri eksterna, disebut kanalis servikalis, dilapisi oleh kelenjar-kelenjar serviks. bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim, bagian ini penting artinya dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.
Dinding rahim secara histologik terdiri dari 3 lapisan :
a.    lapisan serosa (lapisan peritonium), di luar
b.    lapisan otot (lapisan miometrium), di tengah
c.    lapisan mukosa (endometrium), di dalam
Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh :
a.    tonus rahim sendiri
b.    tekanan intra abdominal
c.    otot-otot dasar panggul
d.   ligament-ligament:
1)   lig. kardinal kanan dan kiri (mackenrodt)
2)   lig. sakro uterina
3)   lig. rotundum
4)   lig. latum
5)   lig. infundibulopelvikum
Letak rahim dalam keadaan fisiologis adalah anterofleksi. letak-letak lainnya adalah antefleksi (tengadah kedepan), retrofleksi (tengadah ke belakang), anteversi (terdorong kedepan), retroversi (terdorong kebelakang). suplai darah rahim dialiri oleh a. uterina yang berasal dari a iliaka interna (a.hipogastrika) dan a. ovarika.
Fungsi utama rahim adalah setiap bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tuumbuh dan berkembang, berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin.
3.    Saluran telur (Tuba Falopii) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameternya 3-8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Saluran telur terdiri dari empat bagian, yaitu :
a.    pars intersisialis (Intramuralis)
b.    pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit
c.    pars ampularis, dimana biasanya pembuahan (konsepsi) terjadi
d.   infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut. di ujung infundibulum terdapat umbai-umbai (fmbriae) yang berguna untuk menangkap sel telur (ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.
Fungsi saluran telur adalah sebagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, tempat terjadinya pembuahan (konsepsi=fertilisasi)
4.    Indung telur (Ovarium)terdapat dua indung telur, masing-masing di kanan dan di kiri rahim, dilapisi oleh mesovarium dan tergantung dibelakang lig. latum. bentuk seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan (jempol) berukuran 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium, lig. ovarika dan lig. infundibulopelvikum.
Menurut strukturnya ovarium terdiri dari :
a.    kulit (korteks) atau zona parenkimatosa, terdiri dari :
1)   tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik
2)   jaringan ikat di sela-sela jaringan lain
3)   stroma, folikel primordial, dan folikel de Graaf
4)   sel-sel Warthard
b.    inti (medula) atau zona vaskulosa, terdiri dari :
1)   stroma berisi pembuluh darah
2)   serabut saraf
3)   beberapa otot polos
Pada wanita diperkirakan terdapat sekitar 100.000 folikel primer. pada kurun reproduksi, tiap-tiap bulan satu folikel atau kadang-kadang dua folikel akan matang, lalu keluar dan pecah dan muncul ke permukaan korteks.
Folikel de Graaf yang matang berisi :
a.    sel telur (ovum), peristiwanya disebut ovulasi
b.    stratum granulosum
c.    teka interna
d.   teka eksterna
e.    diskus poligerus
f.     liquor follikuli
seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira-kira 400 butir.
Fungsi indung telur yang utama adalah : menghasilkan sel telur (ovum), menghasilkan hormon-hormon progesteron dan estrogen, ikut serta mengatur haid.
2.1.4. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1.    Siklusklus Menstruasi
Siklus menstruasi dan gambaran paling menyoloknya perdarahan vagina periodik yang timbul dengan pelepasan mukosa uterus (menstruasi). Lama siklus ini terkenal bervariasi pada wanita, tetapi gambaran rata-rata 28 hari dari mulai menstruasi yang pertama ke menstruasi yang berikutnya. Dengan pengunaan lazim, hari siklus diidentifikasi menurut angka yang dimulai dengan hari pertama menstruasi.
Siklus ovarium, sejak lahir, ada banyak folikel primordial di bawah capsula ovarium. Pada manusia, satu folikel dalam satu ovarium mulai tumbuh cepat pada sekitar hari ke enam, sementara lainnya beregresi. Belum diketahui cara terpilihnya folikel selama perkembangan, selama fase folikular siklus menstruasi.
Siklus uterus, pada akhir menstruasi, semua endometrium terlepas kecuali lapisan profunda. Dibawah pengaruh estrogen dari folikel yang sedang berkembang, endometrium meningkat cepat ketebalannya selama haid dari hari kelima sampai ke empat belas siklus menstruasi.
Menstruasi normal, darah menstruasi terutama dari arteri dengan hanya 25% darah berasal dari vagina, ia mengandung dubris jaringan, prostaglandin dan fibrinolisin dalam jumlah relatif besar dari jaringan endometrium.
Siklus Anovulasi, dalam sejumlah kasus, ovulasi gagal timbul selama siklus menstruasi. Siklus anokulasi biasanya selama 12 – 18 bulan pertama setelah menarche dan juga sebelum mulainya menopause.
Perubahan siklik dalam cervix uteri:
Walaupun ia kontinu dengan corpus uterus, namun cervix uteri berbeda. Mukosa cervix uteri tidak mengalami deskuamasi siklik, tetapi ada perubahan teratur dalam mukus cervix. Estrogen membuat mukus lebih incer dan lebih alkali, perubahan yang meningkatkan kelangsungan hidup dan transpor sperma.
Siklus vagina, dibawah pengaruh estrogen, epitel vagina menjadi bertanduk dan sel epitel bertanduk dapat dikenali dalam hapusan vagina. Dibawah pengaruh progesteron, disekresi mukus tebal serta epitel ini berproliferasi dan menjadi diinfiltrasi leukosit.

Perubahan siklik dalam payudara:
Walaupun normalnya laktasi tidak timbul sampai akhir kehamilan, namun ada perubahan siklik dalam payudara selama siklus menstruasi.
Perubahan selama hubungan seks. Selama terangsang seks pada wanita, dinding vagina menajdi lembab sebagai hasil transudasi cairan melalui membran mukosa, mukus pelumas disekresi oleh glandula vestibulum. Bagian atas vagina sensitip terhadap rangsangan, rangsangan ini diperkuat oleh rangsangan taktil dari payudara yang dikenal sebagai orgasme.
Indikator ovulasi. Gambaran pola sekresi dalam biopsi endometrium menunjukkan bahwa ada corpus luteum berfungsi. Penemuan mukus cervix seluler, kental, yang kurang dapat diandalkan yang tidak membentuk pola paksi dalam wanita telah menstruasi yang teratur merupakan ovulasi merupakan perubahan biasanya peningkatan dalam suhu badan basal.
2.    Hormon Ovarium
Kimiawi, biosintesis dan metabolisme estrogen dan progesteron.
Estrogen yang muncul secara alamiah merupakan steroid yang tidak mempunyai gugusan metil angular yang melekat ke posisi 10 atau konfigurasi D4 - 3 - serta dalam cincin A, progesteron merupakan suatu steroid C21 yang disekresikan oleh corpus ;uteum dan placenta.
Sekresi konsentrasi estradiol dalam plasma selama siklus menstruasi. Hampir semua estrogen ini berasal dari ovarium dan ada 2 puncak sekresi, pada suhu tempat sebelum ovulasi dan satu selama fase medioluteal.
Efek atas genital wanita, estrogen memfasilitasi pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan motilitas tube uterina. Peranannya dalam perubahan siklik pada endometrium meningkatkan aliran darah uterus dan punya efek penting atas otot polos uterus.
Efek atas organ endokrin, estrogen menurunkan sekresi FSH. Pada sejumlah keadaab, ia menghambat sekresi LH (umpan balik negatif) dalam keadaan lain ia juga dapat meningkatkan sekresi LH (umpan balik positif).
Efek perilaku, estrogen bertanggung jawab bagi perilaku dan meningkatkan libido pada manusia, jelas menimbulkan kerja dengan efek atas neuron tertentu pada hypothalamus.
Efek atas payudara, estrogen menimbulkan pertumbuhan duktus dalam payudara terutama pubertas pada anak perempuan. Pembesaran payudara yang timbul bula krim kuliat yang mengandung estrogen dioleskan lokal terutama disebabkan oleh absorpsi sistemik estrogen, walaupun efek lokal ringan seperti pigmentasi pada areola.
Sifat seks sekunder wanita, perubahan tubuh yang timbul pada wanita pada saat pubertas : disamping pembesaran payudara, uterus dan vagina sebagian disebabkan oleh estrogen, yang merupakan hormon feminisasi. Ada rambut sedikit pada badan dan rambut pubis mempunyai bentuk permukaan rata yang khas. Pertumbuhan rambut pubis dan axila pada wanita terutama karena androgen dibanding estrogen.
3.    Kendali Fungsi Ovarium
FSH dari hypophysis bertanggung jawab bagi pematangan dini folikel ovarium serta FSH dan LH bersama-sama bertanggung jawab bagi pematangan akhirnya.
Komponen hypothalamus. Hypothalamus menempati posisi kunci dalam pengendalian ekskresi gonadotropin. Kendati hypotalamus ditimbulkan oleh LHRH yang disekresi ke dalam pembuluh darah porta hypophysis.
Efek umpan balik, estrogen menghambat sekresi FSH dan LH selama bagian dini fase folikular ovarium menghambat FSH, peningkatan dalam estrogen sirkulasi 24 jam sebelum ovulasi memulai ledakan sekresi LH (gelora LH) yang menimbulkan ovulasi.
Kendali siklus, dalam arti penting, regresi corpus luteum (luteolisis) merupakan kunci siklus menstruasia. Folikel baru berkembang dan matang sebagai hasil kerja FSH dan LH mendekati pertengahan siklus, ada peningkatan sekresi estrogen dari folikel.
Ovulasi refleks, ditimbulkan oleh implus aferen dari genetalia serta mata, telinga, hidung yang berkonvergensi pada hypothalamus ventral dan mencetuskan perlepasan LH diinduksi ovulasi dari hypophisis.
Efek benda asing intra uterus, implantasi benda asing demikian tidak mengubah siklus menstruasi, tetapi ia bekerja sebagai suatu alat kontrasepsi efektif. Implantasi benda asing didalam uterus dapat menyebabkan perubahan lama siklus seks pada sejumlah spesias mamalia. contoh : IUD.
Steroid kontrasepsi, wanita yang diterapi untuk waktu yang lama dengan estrogen dalam dosis relatif besar, tidak berovulasi, bisa disebabkan karena kadar FSH nya telah tertekan dan beberapa leakan sekresi LH tak teratur ketimbang puncak tunggal pertengahan siklus. Wanita yang diterapi dengan dosis tunggal estrogen ditambah zat progestational, tidak berovulasi karena sekresi kedua gonadotropin di tekan.
4.    Kelainan Fungsi Ovarium
Kelainan menstruasi, beberapa wanita yang infertil mempunyai siklus anovulasi; ia gagal berovulasi, tetapi mempunyai masa menstruasi pada interval cukup teratur. Siklus anovulasi biasanya terjadi 1-2 tahun pertama setelah menarche dan juga sebelum menopause. Contoh : amenore.
Sindroma ovarium, polikistik, suatu keadaan yang ditandai oleh penebalan capsula ovarium dan pembentukan beberapa kista folikular, biasanya dalam kedua ovarium. Testosteron estradiol dan LH plasma meningkat dalam sindrom ini, sedangkan FSH plasma rendah.
Tumor ovarium, pensekresi androgen dapat menyebabkan maskulinisasi dan tumor pensekresi enstrogen dalam masa kanak-kanak dapat menyebabkan seks prekoks.
Hormon Hormon Reproduksi:
1.    Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2.    Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
3.    Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4.    FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH


















BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
3.1.1. Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi laki – laki atau sistem genital laki – laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari reproduksi manusia. Dalam kasus pria, organ – organ seks ini terletak diluar badan laki – laki, disekitar wilayah panggul.
Organ utama seks laki – laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma yang sebagai bagian dari hubungan seksual membuahi sebuah sel telur dalam tubuh wanita dan ovum yang telah dibuahi (zigot) secara bertahap berkembang menjadi janin yang kemudian lahir sebagai anak.
3.1.2. Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita adalah representasi sekaligus bukti tentang kemahaperencanaan Allah. Jika hanya satu sistem diciptakan dan dapat berjalan, mungkin itu masih sebatas wajar. Tetapi jika beberapa sistem dengan fungsi dan struktur organ yang berbeda dapat bersinergi dan saling mengisi, itu baru hebat. Demikianlah sistem reproduksi, mulai dari sistem endokrinologi yang mengatur hormon, sistem persyarafan dan pengambilan keputusan (otak), indung telur, rahim, dan jalan lahir,semua bersatu bahu-membahu untuk mewujudkan niat yang satu.
3.2. Saran
Sebagai seseorang yang berprofesi di bidang kesehatan terutama bagi seorang dokter ahli kandungan dan juga bidan, pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita ini teramat sangat penting karena meerupakan modal dasar bagi seorang dokter kandungan dan bagi bidan. Oleh karena itu, pada bagian ini, kita harus benar – benar memahami baik anatomi maupun fisiologinya. Bagi yang tidak berprofesi pada bidang kesehatan, ini pun sangat penting untuk dipelajari karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik secara teoritis maupun secara praktik. Sehingga kita dapat mengetahui anatomi dan fisiologi tubuh kita terutama tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita.











DAFTAR PUSTAKA
Dinda.(2009).Anatomi Reproduksi Wanita.[Online].Tersedia: http://dindamb.wordpress.com/2009/11/21/anatomi-reproduksi-wanita/.[14 Maret 2010].
Ilham, Rahmat.(2009).Fisiologi Reproduksi Pria.[Online].Tersedia: http://askep-askeb.blogspot.com/2009/09/fisiologi-reproduksi-pria.html.[14 Maret 2010].
Admin.(2008).Fisiologi Sistem Reproduksi.[Online].Tersedia: http://medlinux.blogspot.com/2008/12/fisiologi-sistem-reproduksi.html
Kuliah Bidan.(2008).Anatomi dan Fisiologi Reprodusi Wanita.[Online].Tersedia: http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/06/07/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi-wanita/.[14 Maret 2010].





LAMPIRAN
Sistem Reproduksi Pria
19471[1].jpganatomi-reproduksi-mnusia.jpganatomi-reproduksi-mnusia1.jpganatomie.jpganatomi.png















Sistem Reproduksi Wanita

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar