Ruang Lingkup
Anatomi
dan Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Kesehatan Reproduksi
Disusun oleh :
Eka
Puspita Wulandari
NPM.0200090019
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI TASIKMALAYA
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
2010
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Masalah reproduksi selalu menarik
perhatian untuk dibicarakan oleh karena menyangkut tata nilai kehidupan manusia
yang lebih tinggi. Perkembangan sistem reproduksi manusia berbeda dengan
binatang dan bersifat kompleks. Jika pada binatang seks hanya untuk kepentingan
mempertahankan generasi atau keturunan dan dilakukan pada musim tertentu dan
berdasarkan dorongan insting. Pada manusia seksual berkaitan dengan biologis,
fisiologis, psikologis, sosial dan norma yang berlaku. Oleh karena itu dalam
hubungan seks bukan hanya alat kelamin dan daerah erogen (mudah terangsang)
yang ikut berperan tetapi juga psikologi dan emosi. Hubungan seksual yang
dianggap normal adalah hubungan heteroseksual dikaitkan dengan norma, agama,
kebudayaan, dan pengetahuan manusia yang harmonis dan dengan rasa cinta.
Pernah
bertanya – tanya bagaimana alam semesta memungkinkan keberadaan seseorang yang
menjengkelkan sebagai adik kecil? Jawabannya terletak pada reproduksi.
Jika orang – orang seperti orang tua kita tidak mereproduksi, keluarga akan
mati keluar dan ras manusia akan punah.
Semua makhluk hidup bereproduksi. Reproduksi – proses di mana
organisme menghasilkan lebih banyak organisme seperti mereka adalah salah satu
hal yang membuat makhluk hidup terpisah dari materi tak hidup. Tapi meskipun sistem
reproduksi sangat penting untuk menjaga suatu spesies hidup, tidak seperti
sistem tubuh yang lain itu tidak penting untuk menjaga hidup individu.
Dalam
proses reproduksi manusia, dua jenis sel
kelamin atau gamet yang
terlibat. Gamet laki – laki, atau sperma, dan gamet betina, telur
atau ovum, bertemu di sistem
reproduksi betina untuk menciptakan individu baru. Baik laki – laki dan perempuan
sistem reproduksi sangat penting untuk reproduksi.
Manusia,
seperti organisme lain, lulus karakteristik tertentu dari diri mereka kepada
generasi berikutnya melalui gen, pembawa khusus sifat manusia. Gen orangtua berikan kepada anak-anak
mereka yang membuat anak-anak sama dengan orang lain dalam keluarga mereka,
tetapi mereka juga yang membuat setiap anak unik. Gen ini
berasal dari sperma ayah dan ibu telur, yang diproduksi oleh laki-laki dan
perempuan sistem reproduksi.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
anatomi sistem reproduksi pria?
2. Bagaimana
fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Bagaimana
anatomi sistem reproduksi wanita?
4. Bagaimana
fisiologi sistem reproduksi wanita?
1.3.
Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas,
makalah ini disusun dengan tujuan umum untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Anatomi
sistem reproduksi pria.
2. Fisiologi
sistem reproduksi pria.
3. Anatomi
sistem reproduksi wanita.
4. Fisiologi
sistem reproduksi wanita.
1.4.
Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan
memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan
konsep teknik akupuntur bagi ibu hamil dan bersalin. Secara praktis makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi:
1.4.1. Penulis
Sebagai
wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya mengenai anatomi dan
fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita.
1.4.2. Pembaca
Sebagai
media informasi tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita
baik secara teoritis maupun secara praktis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pembahasan
2.1.1. Anatomi Sistem Reproduksi
Pria
Sistem
reproduksi laki – laki atau sistem genital laki – laki terdiri dari sejumlah
organ seks yang merupakan bagian dari reproduksi manusia. Dalam kasus pria, organ
– organ seks ini terletak diluar badan laki – laki, disekitar wilayah panggul.
Organ
utama seks laki – laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan
sperma yang sebagai bagian dari hubungan seksual membuahi sebuah sel telur
dalam tubuh wanita dan ovum yang telah dibuahi (zigot) secara bertahap
berkembang menjadi janin yang kemudian lahir sebagai anak.
Luar anatomi reproduksi laki-laki mencakup:
1. Scrotum
& Testicles
Skrotum & bol
The scrotum is a thin sac of skin that
encases your testicles. Skrotum merupakan kantung tipis kulit yang
menyelubungi testikel Anda. A muscle called the
cremaster muscle causes your scrotum to retract and pull in closer to your body
if you become frightened, cold or sexually aroused. Otot otot disebut
cremaster menyebabkan skrotum untuk menarik kembali dan menarik lebih dekat ke
tubuh Anda jika Anda menjadi takut, dingin atau terangsang seksual. The testicles are oval in shape and produce the male sex
hormone testosterone. Testis yang berbentuk oval dan menghasilkan hormon
seks laki-laki testosteron. One testicle is often
larger and hangs lower than the other. Satu testis sering kali lebih
besar dan menggantung lebih rendah dari yang lain. The testicles produce sperm, and to effectively do so,
the temperature of your scrotum is a few degrees lower than your overall body
temperature (approximately 37ºC). Testis memproduksi sperma, dan untuk
secara efektif melakukannya, suhu skrotum Anda adalah beberapa derajat lebih
rendah daripada suhu tubuh Anda secara keseluruhan (kira-kira 37 º C).
Jika
sperma terjadi kontak dengan vulva wanita
atau vagina, mungkin perjalanan ke saluran vagina, melalui leher rahim dan
rahim ke saluran tuba, di tempat yang dapat membuahi ovum jika wanita
berovulasi.
2. Penis Penis
The penis is comprised of soft spongy tissue.Penis
terdiri dari jaringan spons yang lembut. The penis
fills up with blood and stiffens during sexual arousal, resulting in an
erection. Penis terisi dengan darah dan menegang selama gairah seksual,
sehingga menghasilkan ereksi. During this state
anal or vaginal sex can occur. Selama negara ini seks anal atau vaginal
dapat terjadi. If stimulated enough, a man can
have an orgasm and ejaculate semen out of the penis. Jika cukup
merangsang, seorang pria dapat mengalami orgasme dan ejakulasi air mani keluar
dari penis.
Meskipun
istilah umum "kesalahan yg bodoh" untuk menggambarkan seorang pria
ereksi, ada, pada kenyataannya, tidak ada tulang, otot atau tulang rawan di
penis. Most of the time a man's penis is in a
flaccid or soft state. Sebagian besar waktu penis laki-laki berada dalam
keadaan lembek atau lembut. The when it
is flaccid bears no resemblance to its erect size.
Yang ukuran
penis saat lembek tidak memiliki kemiripan kepada ukuran
ereksi. Tidak penis adalah sama, masing-masing memiliki bentuk yang unik,
ukuran dan warna.
3. Semen Semen
When a man ejaculates, the fluid is called
semen. Ketika seorang pria ejakulasi, cairan
disebut air mani. Semen is comprised of prostate
fluid, seminal fluid, fluid from the Cowper's glands and sperm. Mani
terdiri dari cairan prostat, air mani, cairan dari kelenjar Cowper dan sperma. Each ejaculation is comprised of approximately 70%
seminal fluid and the remaining 30% comes from prostate fluid, sperm and fluid from
the Cowper's glands. Tiap ejakulasi terdiri dari sekitar 70% air mani
dan sisanya 30% berasal dari cairan prostat, sperma dan cairan dari kelenjar
Cowper. Sperm accounts for about 1% of semen.
Sperma menyumbang sekitar 1% dari air mani.
4. Urethral Opening Uretra Pembukaan
The
urethral opening is the opening of the urethra, which is connected to the
bladder. Pembukaan yang uretra adalah pembukaan
uretra, yang dihubungkan ke kandung kemih. This
opening is where urine (pee) passes through as well where semen passes through
when a man ejaculates. Pembukaan ini adalah dimana air seni (kencing)
melewati juga melewati tempat air mani ketika seorang pria berejakulasi.
5. Foreskin
Kulup
Foreskin
is a piece of skin that covers the end of a penis.
Kulup adalah bagian dari kulit yang menutupi ujung penis. It protects the tip of the penis, which is the most
sensitive part of the male anatomy. Melindungi ujung penis, yang
merupakan bagian paling sensitif dari anatomi laki-laki. Sometimes the foreskin on a male is removed, called
circumcision. Kadang-kadang kulup pada laki-laki dihapus, disebut sunat.
Circumcision is often performed when a male is
still a baby. Khitan sering dilakukan ketika seorang laki-laki masih
bayi. If you are not circumcised it is important
to make sure that you pull the foreskin back and clean underneath it
when you bathe or shower. Jika Anda tidak disunat itu adalah penting
untuk memastikan bahwa Anda menarik kulup ke belakang dan di bawahnya bersih
ketika Anda mandi atau shower.
6. Anus
Anus
The anus
is the entrance to the rectum, which is connected to your bowels.
Anus adalah pintu masuk ke rektum, yang terhubung ke perut Anda. Feces are released through the anus. Tinja
dilepaskan melalui anus.
Internal anatomi reproduksi
laki-laki mencakup:
1. Vas
deferens
The vas
deferens is the long thin tube that sperm travels through during ejaculation.
Vas deferens adalah tabung tipis panjang bahwa sperma bergerak melalui selama
ejakulasi. When a man decides that he does not
want to be the father of any (more) children, a can be performed, which is a
procedure that involved severs both the right and left vas deferens.
Ketika seorang pria memutuskan bahwa dia tidak ingin menjadi ayah dari setiap
(lebih) anak-anak, vasektomi
dapat dilakukan, yang merupakan prosedur yang melibatkan severs baik kanan dan
kiri vas deferens.
2. Prostate
Gland Prostate
Gland
The
prostate gland is about the size of a chestnut.
Kelenjar prostat adalah tentang ukuran berwarna cokelat kemerahan. It secretes prostate fluid when a man is about to
ejaculate. Mengeluarkan cairan prostat itu ketika seorang pria adalah
tentang ejakulasi. The fluid offers nutrition to
the sperm and prolongs their lifespan. Fluida menawarkan nutrisi ke
sperma dan memperpanjang umur mereka. Young men
should begin having regular prostate exams to check for prostate cancer,
prostatitis, and any other possible complications. Laki-laki muda harus
mulai memiliki ujian prostat secara teratur untuk memeriksa kanker prostat,
prostatitis, dan kemungkinan komplikasi lain.
3. Seminal
Vesicles
Vesikula seminalis
The two
seminal vesicles are small glands that produce fructose, which is a sugary
substance. Kedua vesikula seminalis adalah
kelenjar kecil yang memproduksi fruktosa, yang merupakan zat manis. This fluid is termed seminal fluid and it comprises 70%
of the composition of semen, which nourishes the sperm. Cairan ini
disebut air mani dan itu terdiri dari 70% dari komposisi air mani, yang
memelihara sperma.
4. Cowper's
Glands
Kelenjar Cowper's
The
Cowper's glands produce a small amount of fluid when a man is sexually aroused.
Yang Cowper Kelenjar memproduksi sejumlah kecil cairan ketika seorang pria
terangsang secara seksual. This fluid helps
neutralize the acidic climate of the urethra, so that the sperm can live longer
once the man has ejaculated. Cairan ini membantu menetralisir asam iklim
uretra, sehingga sperma dapat hidup lebih lama setelah pria berejakulasi. The fluid is known as pre-ejaculate or pre-cum and may
contain traces of sperm. Fluida dikenal sebagai pra-ejakulasi atau
pra-cum dan mungkin berisi sisa-sisa sperma.
5. Urethra
Uretra
The
urethra is part of a long tube that begins with the vas deferens.
Uretra adalah bagian dari tabung panjang yang diawali dengan vas deferens. The urethra is the tube that carries urine (pee) and
semen to the urethral opening to be released. Uretra adalah tabung yang
membawa air seni (kencing) dan air mani ke uretra pembukaan akan dibebaskan. The urethra connects to the bladder where urine is
stored. Menghubungkan uretra ke kandung kemih dimana urin disimpan. It is not possible for a man to urinate and ejaculate at
the same time. Tidaklah mungkin bagi seorang pria untuk buang air kecil
dan ejakulasi pada saat yang sama.
6. Rectum
Dubur
The
rectum connects the bowels and the anus, and is also where the prostate is
examined. Menghubungkan rektum usus dan anus, dan
juga di mana prostat diperiksa.
2.22342rhjufjdbfcdbbcdsvsfbbbbbbjsx2.1.2. Fisiologi Sistem Reproduksi
Pria
1.
Struktur211111
Testis
adalah genitalia pria yang terletak di skrotum, ukuran testis pada orang dewasa
adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15 – 25 ml berbentuk avoid. Kedua buah
testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Di
luar tunika albuginea terdapat tunika vagainalis yang terdiri atas lapisan
viseralis dan parietalis serta tunika dortos.
Secara
histologis, testis terdiri atas ± 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri atas
tubuli seminiferi. Di dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel spermatogonia
dan sel sertoli. Sedang di antara tubuli seminferi terdapat sel-sel leydig.
Sel-sel spermatogonium pada proses spermatogenesis menjadi sel spermatozoa.
Sel-sel sertoli berfungsi memberi makan pada bakal sperma, sedangkan sel-sel
kydig atau disebut sel-sel interstisial testis berfungsi dalam menghasilkan
hormon testosteron.
Sel-sel
spermatozoa yang diproduksi di tubuli seminiferi testis disimpan dan mengalami
pematangan/maturasi diepididimis.
Epididimis
adalah organ yang berbentuk seperti sosis terdiri atas kaput, korpus dan kaudo
epididimis korpus epididimis dihubungkan dengan testis melalui duktuli
eferentes. Vaskularisasi epididimis berasal dari arteri testikularis dan arteri
deferensialis. Di sebelah kaudal epididimis berhubungan dengan vasa deferens.
Vas
Deferens adalah organ berbentuk tabung kecil dan panjangnya 30 – 35 cm, dan
berakhir pada duktus ejakulatorius di uretra posterior. Dalam perjalanannya
menuju duktus ejakularius, duktus deferens dibagi dalam beberapa bagian, yaitu pars
tunika vaginalis, pars skrotalis, pars inguinlais, pars palvileum dan pars
ampularis.
Setelah
mature (dewasa) sel-sel spermatozoa bersama-sama dengan getah dari epididimis
dan vas deferens disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Vesikula seminalis
serta cairan prostat membentuk cairan semen atau manis.
Vesikula
seminalis terletak di dasar buli-buli dan di sebelah kranial dari kelenjar
prostat panjangnya kurang lebih 6 cm berbentuk sakula-sakula. Vesikula
seminalis menghasilkan cairan yang merupakan bagian dari semen. Cairan ini
diantaranya adalah fruktosa, berfungsi dalam memberi nutrisi pada sperma.
Bersama-sama dengan vas deferens, vesikula seminalis bermuara di dalam duktus
ejakularius.
Prostat
adalah organ genitalia pria yang terletak di bawah kandung kencing, di atas
diafragma urogenitale dan meliputi bagian pertama uretra. Terdiri atas 2 lobus
lateral dan 1 lobus medial. Salurannya dilapisi oleh epitel torak dan bermuara
pada uretra pars prostatika.
2.
GametogenesGametogenesisis
dan Ejakulasi
Testis
mendapatkan darah dari berbagai cabang arteri yaitu arteri spermatika interna
yang merupakan cabang dari aorta, arteri deferensialis cadang dari arteri
epigastika.
Sawar
darah. Testis taut kedap (tight junction) antara sel sertoli berdekatan lamina
basalis membentuk sawar darah testis yang mencegah protein dan molekul besar
lain berjalan dari jaringan interstisial dan bagian lumen tubulus (ruangan
basal) ke daerah dekat lumen tubulus (ruangan adluminal) dan lumen.
Spermatogenesis
(sel benih primitif dekat lamina basalis tubulus seminiferi) matang ke
spermatosit primer. Proses ini dimulai selama adolesen. Spermatosit primer
mengalami pembelahan miosis yang mengurangi spermatosit sekunder dan kemudian
ke spermatoid yang mengandung jumlah haploid 73 kromosom.
Efek
suhu. Spermatogenesis memerlukan suhu yang jauh lebih rendah dibandingkan
interior badan. Testis normalnya dipertahankan pada suhu sekitar 32 °C.
Semen.
Cairan yang diejakulasikan pada waktu orgasme (semen) mengandung sperma serta
sekresi vesikulo seminalis, prostat, glandula cowper dan mungkin glandula
urethra. Volume rata-rata per ejakulasi 2,5 – 3,5 ml setelah beberapa hari
pantang. Walau ia hanya mengambil 1 sperma untuk memfertilisasi ovum, namun
normalnya sekitar 100 juta sperma per mililiter semen.
Ejakulasi
merupakan refleks spinalis 2 bagian yang melibatkan emisi (gerakan semen ke
dalam urethra) dan ejakulasi yang sebenarnya dorongan semen keluar urethra pada
waktu orgasme.
Ereksi
dimulai dari penglihatan atau dari bau yang dapat menyebabkan dilatasi
arteriola penis akibat rangsangan dari hipotalamus yang menyebabkan jaringan
eriktil penis terisi dengan darah, maka vena tertekan, yang menyumbat aliran
keluar dan menambah turgor organ ini. Pusat terpadu di dalam pars lumbalis
medula spinalis diaktivasi oleh impuls dalam aferen dari genetalia dan traktus
desendens yang memperantarai ereksi dalam respon terhadap rangsangan psikis
erotik. Serabut parasimpatis eferen terletak dalam nervus
splanchnicus pelvis (nervi erigentes). Serabut yang mungkin mengandung
asetikolin dan VIP sebagai konstransmiter, serta pelepasan keduanya menimbulkan
vasodilatasi dalam kasus apapun, suntikan VIP lokal menimbulkan ereksi. Impuls
vasokontriktor ke arteriola mengakhiri ereksi.
3.
Fungsi
Endokrin Testis
Kimiawi
dan biosintesis testosteron (hormon utama testis) merupakan steorid C19
dengan suatu gugusan – OH pada posisi 17, ia disintesis dari kolesterol dlam
sel lydig.
Sekresi,
kecepatan sekresi testosteron 4 – 9 mg/hari (13,9 – 31,2 n mol/hari) dalam pria
dewasa normal. Sejumlah kecil testosteron yang disekresi dalam wanita, mungkin
dari ovarium, tetapi mungkin dari adrenalis juga.
Transpor
dan metabolisme, sembilan puluh persen testosteron dlam plasma terikat ke
protein, 40% diikat ke b-globulin yang dinamakan globulin pengikat steroid
gonad (GBG : Gonad Steroid – dinding globulin) atau globulin pengikat steroid
seks, 40 % ke albumin dan 17% ke protein lain.
Kerja,
disamping kerjanya selama perkembangan testosteron dan androgen lain
menimbulkan efek umpan balik inhibisi atas sekresi LH hypothesis. Perkembangan
dan pemeliharaan sifat seks sekunder pria serta menimbulkan efek peningkatan
pertumbuhan, anabolik protein yang penting.
Sifat
seks sekunder, perubahan luas dalam distribusi rambut, konfigurasi tubuh dan
ukuran genitalia yang berkembang pada anak laki-laki pada pubertas tidak hanya
prostat dan vesicula seminalis membesar tetapi vesicula seminalis mulai
mensekresi fruktosa.
Efek
anabolik androgen meningkatkan sintesis dan menurunkan pemecahan protein, yang
menyebabkan peningkatan dalam kecepatan pertumbuhan.
Mekanisme
kerja seperti steroid lain testosteron terikat ke reseptor intra sel dan
kemudian kompleks reseptor, steroid terikat ke DNA di dalam hati, yang
memfasilitasi transkripsi berbagai gen.
Produksi
estrogen testis 70 % estradiol dalam plasma prima dewasa dibentuk oleh
aromatisasi testosteron dan androstinedion yang bersirkulasi.
4.
Kendali
Fungsi Testis
FSH
bersifat tropik bagi sel sertoli serta FSH dan androgen mempertahankan fungsi
gametogenik testis. FSH juga merangsang sekresi protein pengikat androgen dan
inhibin.
Inhibin,
Testosteron mengurangi LH plasma, tetapi kecuali dalam dosis besar, ia tidak
berefek atas FSH plasma.
Umpan
balik steroid, hipotesis kerja saat ini tentang cara fungsi testis diregulasi
dipertahankan, kastrasi diikuti oleh peningkatan dalam isi hypophysis serta
sekresi FSH dan LH, serta lesi hypothalamus mencegah peningkatan ini.
Testosteron menghambat sekresi LH dengan bekerja langsung atas lobus anterior
hypophysis dan menghambat sekresi LHRH dari hypothalamus.
5. Kelainan Fungsi Testis
a.
Kriptokidisme
Testis
berkembang di dalam cavitas abdominalis dan normalnya bermigrasi ke scrotum
selama perkembangan testis. Penurunan tetsis tak lengkap pada satu atau kedua
sisi pada 10% neonatus pria dipengaruhi hormon testoteron, testis tetap di
dalam cavitas abdominalis atau cavitas inguinalis, maksimal penurunan testis
dalam satu tahun harus sudah lengkap.
b.
Hipogonadisme
pria
Gambaran
klinik hipogonadisme pria tergantung atas apakah defisiensi testis timbul
sebelum atau sesudah pubertas dan apa fungsi gametogenik atau endokrin
terancam. Kehilangan atau kegagalan pematangan fungsi gametogenik menyebabkan
sterilitas. Jika fungsi endokrin hilang dalam dewasa, maka sifat seks sekunder
beregresi lambat karena ia memerlukan sangat sedikit androgen untuk
mempertahankannya setelah ia terbentuk. Pria di kastrasi dalam masa menderita
kehilangan libido, walaupun kemampuan berhubungan seks menetap selama beberapa
waktu, kadang-kadang ia menderita “hot Hashes” dan umumnya lebih iritabel, pasif
dan tertekan dibanding pria dengan testis utuh.
c.
Tumor
Pensekresi Androgen
Hiperfungsi
testis tanpa pembentukan tumor bukan suatu kelainan yang dikenal. Tumor testis
pensekresi androgen jarang ditemukan dan menyebabkan gejala yang dapat
dideteksi hanya pada anak laki-laki pra pubertas, yang mengembangkan
pseudopubertas prekoks.
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak
sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina) ereksi
terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon
dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya
melalui korda spinalis ke penis.
arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis,
akan memperlambat aliran darahnya.
Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang
dan diameter penis bertambah.
Ejakulasi terjadi pada saat
mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya
mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis. Saraf merangsang kontraksi otot
di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan
prostat. kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
Selanjutnya kontraksi otot
di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir
kembali ke dalam kandung kemih.
Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti),
arteri mengencang dan vena mengendur.
Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran
darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.
2.1.3. Anatomi dan Fisiologi Sistem
Reproduksi Wanita
Sistem
reproduksi wanita adalah representasi sekaligus bukti tentang kemahaperencanaan
Allah. Jika hanya satu sistem diciptakan dan dapat berjalan, mungkin itu masih
sebatas wajar. Tetapi jika beberapa sistem dengan fungsi dan struktur organ
yang berbeda dapat bersinergi dan saling mengisi, itu baru hebat. Demikianlah
sistem reproduksi, mulai dari sistem endokrinologi yang mengatur hormon, sistem
persyarafan dan pengambilan keputusan (otak), indung telur, rahim, dan jalan
lahir,semua bersatu bahu-membahu untuk mewujudkan niat yang satu.
Alat kandungan dibagi atas 2 bagian:
· Alat kandungan luar (genitalia feminin externa)
· Alat kandungan dalam (genitalia feminina interna)
ALAT KANDUNGAN LUAR
Alat kandungan luar dalam arti sempitadalah alat
kandungan yang dapat diliahat dari luar bila wanita dala posisi litotomi.
fungsi alat kandungan luar di khususkan untuk kopulasi (coitus).
1. Mons Veneris ialah daerah yang menggunung di atas sympisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan (pubes) apabila wanita berangkat dewasa. pada wanita rambut ini
tumbuh membentuk sudut lengkung sedangkan pada pria membentuk sudut runcing
keatas.
2. Bibir besar kemaluan (labia Majora) berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong ,
yang pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan
dari mons veneris.
3. Bibir kecil kemaluan (Labia minora) ialah bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah
jambu. disini dijumpai frenulum klitoris, preputium, frenulum pudendi.
4. Klentit (Klitoris) identik dengan penis pada pria, kira-kira sebesar kacang
hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. glans klitoris berisi
jaringan yang dapat bereaksi, sifatnya amat sensitif karena mempunyai banyak
serabuut saraf.
5. Vulva adalah
bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai
mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai kebelakang
dibatasi perineum.
6. Vestibulum
terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli, kanan dan
kiri. disini dijumpai kelenjar vestibuli major (Kelenjar Bartholini) dan
kelenjar vestibulum minor.
7. Introitus vagina adalah pintu masuk ke vagina
8. Selaput dara (Hymen) merupakan selaput yang menutupi introitus vagina.
biasanya berselubung membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau
fimbria. bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata.
himen akan robek pada saat koitus apalagi setelah bersalin. sisanya disebut
kurungkula himen atau sisa himen.
9. Lubang kemih (Orifisium uretra eksterna) adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah
klitoris. di sekitar lubang kemih kanan dan kiri didapati lubang kelenjar Skene.
10. Perineum terletak
di antara vulva dan anus.
ALAT KANDUNG DALAM
1. Liang senggama (vagina) adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan
rahim, terletak diantara saluran kemih dan liang dubur. dibagian ujung atasnya
terletak mulut rahim. ukuran panjang dinding depan 8 cm dan dinding
belakang 10 cm. bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat, disebut rugae.
sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut Kolumna Rugarum.
dinding vagina terdiri dari lapisan mukosa, lapisan oto, dan lapisan jaringan
ikat. berbatasan dengan serviks membentuk ruang lengkung, antara forniks
lateral kanan dan kiri, forniks anterior dan forniks posterior. suplai darah
vagina di peroleh dari arteri uterina, arteri vesikalis inferior, antara
hemoroidalis mediana, dan arteri pudendus interna.
Fungsi penting dari vagina ialah sebagai saluran keluar
untuk mengalirkan darah haid dari rahim, alat bersenggama, jalan lahir pada
waktu bersalin (Partus).
2. Rahim (Uterus) adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh
peritonium sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim, dalam keadaan
tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung kemih
dan dubur. rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear, mempunyai
rongga yang terdiri dari tiga bagian besar, yaitu :
a. Badan Rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
b. leher rahim ( serviks uteri) berbentuk silinder, dan
c. rongga rahim (kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut
fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim.
Besarnya Rahim berbeda-beda, bergantung pada usia
dan pernah melahirkan anak atau beluum. ukurannya kira-kira sebesar telur ayam
kampung. pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm ; pada
multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3-3,5 cm. beratnya 40-50 gram pada nulipara dan
60-70 gram pada multipara. korpus uteri yaitu bagian utama rahim, merupakan 2/3
dari rahim. pada kehamilan bagian ini berfungsi sebagai tempat utama bagi janin
untuk hidup dan berkembang.
Serviks uteri terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars
supra vaginal dan pars vaginal. pars vaginal disebut porsio, terdiri dari bibir
depan dan bibir belakang porsio. saluran yang menghubungkan orifisium uteri
interna dan orifisium uteri eksterna, disebut kanalis servikalis, dilapisi oleh
kelenjar-kelenjar serviks. bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus
atau segmen bawah rahim, bagian ini penting artinya dalam kehamilan dan
persalinan karena akan mengalami peregangan.
Dinding rahim secara histologik terdiri dari 3 lapisan :
a. lapisan serosa (lapisan peritonium), di luar
b. lapisan otot (lapisan miometrium), di tengah
c. lapisan mukosa (endometrium), di dalam
Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi
dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh :
a. tonus rahim sendiri
b. tekanan intra abdominal
c. otot-otot dasar panggul
d. ligament-ligament:
1) lig. kardinal kanan dan kiri (mackenrodt)
2) lig. sakro uterina
3) lig. rotundum
4) lig. latum
5) lig. infundibulopelvikum
Letak rahim dalam keadaan fisiologis adalah anterofleksi.
letak-letak lainnya adalah antefleksi (tengadah kedepan), retrofleksi (tengadah
ke belakang), anteversi (terdorong kedepan), retroversi (terdorong kebelakang).
suplai darah rahim dialiri oleh a. uterina yang berasal dari a iliaka interna
(a.hipogastrika) dan a. ovarika.
Fungsi utama rahim adalah setiap bulan berfungsi dalam
siklus haid, tempat janin tuumbuh dan berkembang, berkontraksi terutama sewaktu
bersalin dan sesudah bersalin.
3. Saluran telur (Tuba Falopii) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan
kiri, panjangnya 12-13 cm, diameternya 3-8 mm. bagian luarnya diliputi oleh
peritoneum viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. bagian dalam
saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan
telur dan hasil konsepsi.
Saluran telur terdiri dari empat bagian, yaitu :
a. pars intersisialis (Intramuralis)
b. pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur
yang sempit
c. pars ampularis, dimana biasanya pembuahan (konsepsi)
terjadi
d. infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke
rongga perut. di ujung infundibulum terdapat umbai-umbai (fmbriae) yang berguna
untuk menangkap sel telur (ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.
Fungsi saluran telur adalah sebagai saluran telur,
menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, tempat terjadinya
pembuahan (konsepsi=fertilisasi)
4.
Indung
telur (Ovarium)terdapat dua
indung telur, masing-masing di kanan dan di kiri rahim, dilapisi oleh
mesovarium dan tergantung dibelakang lig. latum. bentuk seperti buah almon,
sebesar ibu jari tangan (jempol) berukuran 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. indung
telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium, lig. ovarika dan lig.
infundibulopelvikum.
Menurut strukturnya ovarium terdiri dari :
a. kulit (korteks) atau zona parenkimatosa, terdiri dari :
1) tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik
2) jaringan ikat di sela-sela jaringan lain
3) stroma, folikel primordial, dan folikel de Graaf
4) sel-sel Warthard
b. inti (medula) atau zona vaskulosa, terdiri dari :
1) stroma berisi pembuluh darah
2) serabut saraf
3) beberapa otot polos
Pada wanita diperkirakan terdapat sekitar 100.000 folikel
primer. pada kurun reproduksi, tiap-tiap bulan satu folikel atau kadang-kadang
dua folikel akan matang, lalu keluar dan pecah dan muncul ke permukaan korteks.
Folikel de Graaf yang matang berisi :
a. sel telur (ovum), peristiwanya disebut ovulasi
b. stratum granulosum
c. teka interna
d. teka eksterna
e. diskus poligerus
f. liquor follikuli
seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan
mengeluarkan sel telur kira-kira 400 butir.
Fungsi indung telur yang utama adalah : menghasilkan sel
telur (ovum), menghasilkan hormon-hormon progesteron dan estrogen, ikut serta
mengatur haid.
2.1.4. Fisiologi Sistem Reproduksi
Wanita
1.
Siklusklus Menstruasi
Siklus
menstruasi dan gambaran paling menyoloknya perdarahan vagina periodik yang
timbul dengan pelepasan mukosa uterus (menstruasi). Lama siklus ini terkenal
bervariasi pada wanita, tetapi gambaran rata-rata 28 hari dari mulai menstruasi
yang pertama ke menstruasi yang berikutnya. Dengan pengunaan lazim, hari siklus
diidentifikasi menurut angka yang dimulai dengan hari pertama menstruasi.
Siklus
ovarium, sejak lahir, ada banyak folikel primordial di bawah capsula ovarium.
Pada manusia, satu folikel dalam satu ovarium mulai tumbuh cepat pada sekitar
hari ke enam, sementara lainnya beregresi. Belum diketahui cara terpilihnya
folikel selama perkembangan, selama fase folikular siklus menstruasi.
Siklus
uterus, pada akhir menstruasi, semua endometrium terlepas kecuali lapisan
profunda. Dibawah pengaruh estrogen dari folikel yang sedang berkembang,
endometrium meningkat cepat ketebalannya selama haid dari hari kelima sampai ke
empat belas siklus menstruasi.
Menstruasi
normal, darah menstruasi terutama dari arteri dengan hanya 25% darah berasal
dari vagina, ia mengandung dubris jaringan, prostaglandin dan fibrinolisin
dalam jumlah relatif besar dari jaringan endometrium.
Siklus
Anovulasi, dalam sejumlah kasus, ovulasi gagal timbul selama siklus menstruasi.
Siklus anokulasi biasanya selama 12 – 18 bulan pertama setelah menarche dan
juga sebelum mulainya menopause.
Perubahan siklik
dalam cervix uteri:
Walaupun
ia kontinu dengan corpus uterus, namun cervix uteri berbeda. Mukosa cervix
uteri tidak mengalami deskuamasi siklik, tetapi ada perubahan teratur dalam
mukus cervix. Estrogen membuat mukus lebih incer dan lebih alkali, perubahan
yang meningkatkan kelangsungan hidup dan transpor sperma.
Siklus
vagina, dibawah pengaruh estrogen, epitel vagina menjadi bertanduk dan sel
epitel bertanduk dapat dikenali dalam hapusan vagina. Dibawah pengaruh
progesteron, disekresi mukus tebal serta epitel ini berproliferasi dan menjadi
diinfiltrasi leukosit.
Perubahan siklik
dalam payudara:
Walaupun
normalnya laktasi tidak timbul sampai akhir kehamilan, namun ada perubahan
siklik dalam payudara selama siklus menstruasi.
Perubahan
selama hubungan seks. Selama terangsang seks pada wanita, dinding vagina
menajdi lembab sebagai hasil transudasi cairan melalui membran mukosa, mukus
pelumas disekresi oleh glandula vestibulum. Bagian atas vagina sensitip
terhadap rangsangan, rangsangan ini diperkuat oleh rangsangan taktil dari
payudara yang dikenal sebagai orgasme.
Indikator
ovulasi. Gambaran pola sekresi dalam biopsi endometrium menunjukkan bahwa ada
corpus luteum berfungsi. Penemuan mukus cervix seluler, kental, yang kurang
dapat diandalkan yang tidak membentuk pola paksi dalam wanita telah menstruasi
yang teratur merupakan ovulasi merupakan perubahan biasanya peningkatan dalam
suhu badan basal.
2.
Hormon
Ovarium
Kimiawi,
biosintesis dan metabolisme estrogen dan progesteron.
Estrogen
yang muncul secara alamiah merupakan steroid yang tidak mempunyai gugusan metil
angular yang melekat ke posisi 10 atau konfigurasi D4 - 3 - serta
dalam cincin A, progesteron merupakan suatu steroid C21 yang
disekresikan oleh corpus ;uteum dan placenta.
Sekresi
konsentrasi estradiol dalam plasma selama siklus menstruasi. Hampir semua
estrogen ini berasal dari ovarium dan ada 2 puncak sekresi, pada suhu tempat
sebelum ovulasi dan satu selama fase medioluteal.
Efek
atas genital wanita, estrogen memfasilitasi pertumbuhan folikel ovarium dan
meningkatkan motilitas tube uterina. Peranannya dalam perubahan siklik pada
endometrium meningkatkan aliran darah uterus dan punya efek penting atas otot
polos uterus.
Efek
atas organ endokrin, estrogen menurunkan sekresi FSH. Pada sejumlah keadaab, ia
menghambat sekresi LH (umpan balik negatif) dalam keadaan lain ia juga dapat
meningkatkan sekresi LH (umpan balik positif).
Efek
perilaku, estrogen bertanggung jawab bagi perilaku dan meningkatkan libido pada
manusia, jelas menimbulkan kerja dengan efek atas neuron tertentu pada
hypothalamus.
Efek
atas payudara, estrogen menimbulkan pertumbuhan duktus dalam payudara terutama
pubertas pada anak perempuan. Pembesaran payudara yang timbul bula krim kuliat
yang mengandung estrogen dioleskan lokal terutama disebabkan oleh absorpsi
sistemik estrogen, walaupun efek lokal ringan seperti pigmentasi pada areola.
Sifat
seks sekunder wanita, perubahan tubuh yang timbul pada wanita pada saat
pubertas : disamping pembesaran payudara, uterus dan vagina sebagian disebabkan
oleh estrogen, yang merupakan hormon feminisasi. Ada rambut sedikit pada badan
dan rambut pubis mempunyai bentuk permukaan rata yang khas. Pertumbuhan rambut
pubis dan axila pada wanita terutama karena androgen dibanding estrogen.
3.
Kendali
Fungsi Ovarium
FSH
dari hypophysis bertanggung jawab bagi pematangan dini folikel ovarium serta
FSH dan LH bersama-sama bertanggung jawab bagi pematangan akhirnya.
Komponen
hypothalamus. Hypothalamus menempati posisi kunci dalam pengendalian ekskresi
gonadotropin. Kendati hypotalamus ditimbulkan oleh LHRH yang disekresi ke dalam
pembuluh darah porta hypophysis.
Efek
umpan balik, estrogen menghambat sekresi FSH dan LH selama bagian dini fase
folikular ovarium menghambat FSH, peningkatan dalam estrogen sirkulasi 24 jam
sebelum ovulasi memulai ledakan sekresi LH (gelora LH) yang menimbulkan
ovulasi.
Kendali
siklus, dalam arti penting, regresi corpus luteum (luteolisis) merupakan kunci
siklus menstruasia. Folikel baru berkembang dan matang sebagai hasil kerja FSH
dan LH mendekati pertengahan siklus, ada peningkatan sekresi estrogen dari
folikel.
Ovulasi
refleks, ditimbulkan oleh implus aferen dari genetalia serta mata, telinga,
hidung yang berkonvergensi pada hypothalamus ventral dan mencetuskan perlepasan
LH diinduksi ovulasi dari hypophisis.
Efek
benda asing intra uterus, implantasi benda asing demikian tidak mengubah siklus
menstruasi, tetapi ia bekerja sebagai suatu alat kontrasepsi efektif.
Implantasi benda asing didalam uterus dapat menyebabkan perubahan lama siklus seks
pada sejumlah spesias mamalia. contoh : IUD.
Steroid
kontrasepsi, wanita yang diterapi untuk waktu yang lama dengan estrogen dalam
dosis relatif besar, tidak berovulasi, bisa disebabkan karena kadar FSH nya
telah tertekan dan beberapa leakan sekresi LH tak teratur ketimbang puncak
tunggal pertengahan siklus. Wanita yang diterapi dengan dosis tunggal estrogen
ditambah zat progestational, tidak berovulasi karena sekresi kedua gonadotropin
di tekan.
4.
Kelainan
Fungsi Ovarium
Kelainan
menstruasi, beberapa wanita yang infertil mempunyai siklus anovulasi; ia gagal
berovulasi, tetapi mempunyai masa menstruasi pada interval cukup teratur.
Siklus anovulasi biasanya terjadi 1-2 tahun pertama setelah menarche dan juga
sebelum menopause. Contoh : amenore.
Sindroma
ovarium, polikistik, suatu keadaan yang ditandai oleh penebalan capsula ovarium
dan pembentukan beberapa kista folikular, biasanya dalam kedua ovarium.
Testosteron estradiol dan LH plasma meningkat dalam sindrom ini, sedangkan FSH
plasma rendah.
Tumor
ovarium, pensekresi androgen dapat menyebabkan maskulinisasi dan tumor
pensekresi enstrogen dalam masa kanak-kanak dapat menyebabkan seks prekoks.
Hormon – Hormon
Reproduksi:
1.
Estrogen
Estrogen dihasilkan
oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk
reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh,
rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini
diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
3. Gonadotropin
Releasing Hormone
GNRH merupakan
hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan
FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka
estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan
menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH
(folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini
dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan
dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum
dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
3.1.
Simpulan
3.1.1. Sistem Reproduksi Pria
Sistem
reproduksi laki – laki atau sistem genital laki – laki terdiri dari sejumlah
organ seks yang merupakan bagian dari reproduksi manusia. Dalam kasus pria,
organ – organ seks ini terletak diluar badan laki – laki, disekitar wilayah
panggul.
Organ
utama seks laki – laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan
sperma yang sebagai bagian dari hubungan seksual membuahi sebuah sel telur
dalam tubuh wanita dan ovum yang telah dibuahi (zigot) secara bertahap
berkembang menjadi janin yang kemudian lahir sebagai anak.
3.1.2. Sistem Reproduksi Wanita
Sistem
reproduksi wanita adalah representasi sekaligus bukti tentang kemahaperencanaan
Allah. Jika hanya satu sistem diciptakan dan dapat berjalan, mungkin itu masih
sebatas wajar. Tetapi jika beberapa sistem dengan fungsi dan struktur organ
yang berbeda dapat bersinergi dan saling mengisi, itu baru hebat. Demikianlah
sistem reproduksi, mulai dari sistem endokrinologi yang mengatur hormon, sistem
persyarafan dan pengambilan keputusan (otak), indung telur, rahim, dan jalan
lahir,semua bersatu bahu-membahu untuk mewujudkan niat yang satu.
3.2.
Saran
Sebagai seseorang yang berprofesi di bidang
kesehatan terutama bagi seorang dokter ahli kandungan dan juga bidan,
pengetahuan dasar tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan
wanita ini teramat sangat penting karena meerupakan modal dasar bagi seorang
dokter kandungan dan bagi bidan. Oleh karena itu, pada bagian ini, kita harus
benar – benar memahami baik anatomi maupun fisiologinya. Bagi yang tidak
berprofesi pada bidang kesehatan, ini pun sangat penting untuk dipelajari
karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik secara teoritis maupun
secara praktik. Sehingga kita dapat mengetahui anatomi dan fisiologi tubuh kita
terutama tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita.
DAFTAR
PUSTAKA
Nemours.(2010).Male
Reproductive System.[Online].Tersedia: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://kidshealth.org/teen/sexual_health/guys/male_repro.html
terjemahan dari http://kidshealth.org/teen/sexual_health/guys/male_repro.html.[14
Maret 2010].
Dinda.(2009).Anatomi
Reproduksi Wanita.[Online].Tersedia: http://dindamb.wordpress.com/2009/11/21/anatomi-reproduksi-wanita/.[14
Maret 2010].
FAQs.(2008).Anatomi
Reproduksi Pria.[Online].Tersedia: http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.cfsh.ca/your_sexual_health/anatomy/male_reproductive_anatomy.aspx
terjemahan dari http://www.cfsh.ca/your_sexual_health/anatomy/male_reproductive_anatomy.aspx.
[14 Maret 2010].
Ilham,
Rahmat.(2009).Fisiologi Reproduksi Pria.[Online].Tersedia: http://askep-askeb.blogspot.com/2009/09/fisiologi-reproduksi-pria.html.[14
Maret 2010].
Admin.(2008).Fisiologi
Sistem Reproduksi.[Online].Tersedia: http://medlinux.blogspot.com/2008/12/fisiologi-sistem-reproduksi.html
Kuliah
Bidan.(2008).Anatomi dan Fisiologi Reprodusi Wanita.[Online].Tersedia: http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/06/07/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi-wanita/.[14
Maret 2010].
LAMPIRAN
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Wanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar